Rabu, 08 Juni 2011

UMAR

Al Faruq adalah julukannya. Khalifah kedua setelah Abu Bakar As Shdidiq. Seorang Yahudi yang akan digusur rumahnya di Mesir untuk perluasan masjid mendatangainya. Si Yahudi pulang membawa pesan sebuah tulang dengan garis pedang yang lurus. 'Amr bin 'Ash, gubernur mesir saat itu langsung membatalkan proyeknya.. Tegas.
"Cukup satu umar yang memegang amanah ini", komentarnya setelah anaknya diajukan sebagai gubernur. Tak ada nepotisme.
Pakaiannya hanya dua stel walau kekuasaannya sudah melampaui benua. Sederhana.
Ada lagi Umar bin 'Abdul 'Aziz. Suatu malam ada tamu. Pertanyaan Umar: Urusan negara atau  pribadi? Kalau pribadi, lampu ini saya matikan karena pakai minyak dari uang negara. Nah! hanya dengan beberapa tahun saja memerintah, kemakmuran negara bertambah pesat.
Tapi...
Di negeriku.. Umar terlibat suap. Wakil Tuhan untuk menegakkan keadilan telah menjual keadilan. Ngeri.... Negeri demokrasi tanpa penegakan hukum..... ILUSI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar