Senin, 19 September 2011

Pemerintahan Rok Mini

Fauzi Bowo, Gubernur DKI  menyarankan agar para perempuan tak berbusana mini untuk menghindari pemerkosaan. Hal ini mengomentari beberapa kasus pelecehan seks di angkutan umum bahkan sampai ke pembunuhan.
Selanjutnya media memberitakan juga protes para aktivis atas pernyataan Foke, panggilan akrab sang gubernur. “Bukan pakaiannya, tetapi otaknya yang mini..” Mereka meminta agar para perempuan terlindungi dari perkosaan.
Sebagai birokrat, gubernur kali pertama harus menegaskan jaminannya atas tidak terulangnya kejadian serupa. Kedua, melakukan tindakan secepatnya secara nyata. Baru untuk nomor ke dupuluh tujuhnya, mungkin, membuat pernyataan seperti di atas. Bagus juga diberi prolog: “menurut fatwa MUI...."
*******
Mengapa berdandan mini?
Satu, pemakai rok mini lebih senang sebagai obyek daripada sebagai subyek. Obyek menekankan kepada aksesoris yang tidak penting, sedang subyek lebih ke substansi. Perempuan diharapkan ikut berperan aktif dalam pembangunan, bukan menjadi bumbu pelaris film eksotis, misalnya.
Dua, karena trend “busana masa kini.” Kita takut dicap sebagai kampungan dan ketinggalan zaman. Dan, mini adalah simbol kelas dengan kekayaan, modernitas, dan pergaulan hedonis.
Tiga, atau mungkin untuk menutupi rasa kekurang PD-an sehingga permpuan perlu melebih-lebihkan hal lainnya. Mini adalah saluran memperlihatkan kelebihan.
Perempuan adalah mahluk paling penting dalam kebahagiaan keluarga. Perempuan-perempuan itu dibutuhkan oleh dunia karena kepintaran dan keahliannya. Perempuan-perempuan itu dibutuhkan “mini”nya hanya oleh suaminya. Rok mini layaknya topeng yang mengaburkan, yang membiaskan prinsip hanya menjadi lipstick.
Mini untuk publik hanya bagi mereka yang kurang pintar dan kurang terampil. Saat itulah perempuan menjadi obyek dan komoditas. Dan tentu penghargaannya tidak seperti seharusnya perempuan. Pemerintah harus ikut mengkondisikan agar per”mini”an dihindari. Dengan mencerdaskan para perempuan.
 ********
Pemerintahan rok mini adalah pemerintahan dengan pencitraan. Lebih buruk dari rok mini yang lebih jujur, pencitraan oleh pemerintah bisa menutup aib dengan kebaikan semu. Pemerintahan yang mengatakan telah berbuat baik, namun sejatinya dia telah melakukan keburukan-keburukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar