Minggu, 04 September 2011

Perempuan Islam?


Membincangkan tuturan Sifa Sanjurio selanjutnya di blog kompasiana tentang tak adanya penonton perempuan Iran di pertandingan Iran vs Garuda. Apa yang anda pikirkan? Ada lagi. Parlemen di negara-negara Arab seperti Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar.. Juga kisah Thaliban di Afghanistan.  Ah..  sepertinya Adam tak lagi membutuhkan Hawa..
Seorang feminis dari Maroko, Fatima Mernissi, menjelaskan kepada kita tentang hadits-hadits misoginis. Dia memberi perspektif baru lewat tulisan yang bisa kita baca di buku bertitel  Islam Liberal. Dia menjelaskan “Yang membatalkan Sholat adalah ketika anjing dan wanita lewat...” Sebenarnya Abu Hurairah, sang periwayat hadits, kurang lengkap mendengar kalimat Nabi. Perawi tidak mendengar kalimat sebelumnya, “Jangan meniru orang Yahudi.... bahwa anjing dan wanita bisa membatalkan sholat”.
Ada lagi hadits: “Jika urusan diserahkan kepada perempuan, maka tunggulah kehancurannya”. Setelah diteliti, ternyata hadits ini diragukan keotentikannya. Hadits ini dituturkan seseorang demi menyelamatkan posisinya atas konflik antara  ‘Aisyah dan ‘Ali.
Tentu saja bertentangan dengan semangat Alqur-an yang tak membedakan kelamin. Sesungguhnya kemuliaan bagi Tuhan tergantung ketaqwaannya. 
Alangkah indahnya jika laki-laki dan perempuan bekerjasama dan berlomba-lomba mencapai kebaikan bersama. Betapa ruginya saat potensi besar pada wanita tidak dimanfaatkan, baik bagi negara maupun bagi perempuannya.
Dan bagi ibu rumah tangga, urusan Anda tidak kalah mulianya dibanding Ayah yang bekerja mencari nafkah. Mengurus rumah, menjaga harkat dan harta suami, mendidik anak-anak adalah pekerjaan berat, baik fisik maupun psikis.
Tiada lelah melebihi lelahnya ibu kala mengandung... (QS. Luqman). Terima kasih, Ibu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar