Minggu, 29 Mei 2011

Agama mendorong korupsi?

Dalam Hadits Qudsi yang sering diperdengarkan tentang pentingnya sholat: "Amal yang pertama kali dihisab besuk di hari kiamat adalah sholat. Kalau sholatnya baik, maka dianggap baik seluruh amalnya..." Jadi kalau saya seorang koruptor, saya tak perlu risau, karena saya selalu sholat lima waktu tiap hari. Korupsi saya akan diputihkan, semacam money laundring yang sering saya lakukan.
Tapi benarkah? sholat yang bagaiamanakah?
Pertama, membaca nash-nash kitab suci tak boleh sepotong-potong. Perlu  seperti menyusun puzzle agar terlahir pemahaman yang utuh (Agus Musthofa). Ada nash-nash lain tentang sholat, diantaranya, tentang sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar.Juga tentang pendusta agama dan yang lalai solatnya dalam al ma'uun. Kedua, terminologi tentang sholat bukan 'amal atau af'il (mengerjakan), tetapi aqim (mendirikan). Mendirikan sholat tidak sekedar mengerjakan tetapi harus tampak tanda-tanda sujudnya dalam perilaku di luar sholat. Pendiri sholat tak akan sanding dengan pekerja korup ataupun pelaku dholim. Ketiga, Hablumminallaah linier dengan hablumminannas. Hubungan dengan Allah mempercantik hubungan dengan manusia dan alam. Karena dalil juga menunjukkan sholat sering sekali dikaitkan dengan zakat. Iman dihubungkan dengan berbuat baik.
Yang selalu menentramkan juga adalah Tuhan dawuh: meski dosamu seluas langit dan bumi akan saya ampuni.. tetapi segera bertaubat, menghentikan kejahatan, susuli dengan kebajikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar