Selasa, 24 Mei 2011

Money politics di sudut masjid

Besuk akan dilaksanakan pilkades di desa kami. Malam ini kami duduk-duduk di serambi masjid sejenak setelah 'Isya. Diseberang jalan terlihat banyak orang makan-makan sambil bersenda gurau, tertawa-tawa. Asap rokok mengepul-ngepul mewarnai malam yang biasanya sepi, di rumah salah satu kandidat. Celetuk saya kepada imam masjid kami yang duduk di sebelah: "Kok ndak ada fatwa 'ulama yang mengharamkan pembagian uang dan sembako dari calon-calon, ya, Pak?" Sebenarnya mungkin sudah ada fatwanya, kami saja yang belum pernah dengar atau baca.. Jawabnya: "Orang-orang yang diatas (maksudnya, pemimpin, para pengambil keputusan) saja menikmati (uang suap, uang haram), mbok ya biarkan masyarakat kecil juga merasakannya. Ini kan pesta rakyat." Lho??
Kaget juga.. Tokoh panutan di desa kami, seorang Imam, Khotib jum'ah yang tiap jum'at pagi juga mengajarkan kitab di masjid, dengan kalimatnya menohok logika. Ngeri juga.. Pantes saja banyak yang belum tahu, budaya suap pilkades dan pil-pil lainnya adalah pelanggaran hukum dan norma agama. Dia lanjutkan: "Saya juga diberi beras, apa ndak menjadi fitnah kalau pemberian itu saya tolak?" Nah, lho!! Ini lagi. Kekuasaan memang menakutkan bagi awam. Saya jadi teringat kisah Musa AS mau berdakwah ke Fir'aun dan Hadits Nabi: "Memegang teguh prinsip (agama) bagai menggenggam bara api.." 
Imaji saya sang kyai mengatakan: "Sudahlah.. Ndak usah pakai gitu-gitu.. Ini termasuk suap.. Anda bertujuan baik dengan mengabdi pada masyarakat, membangun desa. Mulailah dengan cara yang baik. Capailah dengan cara yang benar. Apalagi dua orang calon lain juga tidak berpolitik uang."
Saat pilkada bupati yang lalu, kaget lagi.. Seorang kyai di kecamatan lain malah ikut membagi uang! Kebetulan sebelumnya saya pernah ketemu dan matur sama beliau: "..katanya pakai uang gitu, ndak boleh.. haram.." Kyai: "Lha, gimana.. sudah jamannya.." Pantesan banyak gadis sudah tidak perawan.. sudah ngetrend.. Perawan sama dengan kurang gaul. Penelitian tahun 2010, di salah satu kabupaten di Jawa Timur: 40% pelajar SMA sudah pernah berhubungan intim.. Ngeri lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar