Rabu, 25 Mei 2011

Demokrasi impian

Demokrasi hanya salah satu sistem, alat untuk mencapai kemakmuran bangsa. Walau ada kekurangannya, demokrasi adalah sistem terbaik, kata Gus Dur. Esensi demokrasi adalah kedaulatan rakyat. Pilar utamanya adalah penegakan hukum. Tetapi rakyat juga mempunyai kewajiban. Menteri Keuangan: Jangan bilang demokrasi kalau rakyat tak taat membayar pajak.
Kepentingan rakyat ada di semua lembaga negara: eksekutif, legislatif, yudikatif. bagiamana mewujudkannya?
Pertama, Rakyat yang cerdas. Kecerdasan ini menjamin suara rakyat benar-benar suara Tuhan, suara kebenaran. Kecerdasan ini menuju rakyat ke pemilih rasional, bukan semata-mata emosional. Kecerdasan yang memperhitungkan kenikmatan jangka panjang, bukan kenikmatan yang membiaskan suara rakyat menjadi suara uang. Pendidikan politik menjadi sangat urgen agar terwujud masyarakat madani.  Kedua, Reformasi Parpol. Parpol adalah produsen calon-calon penyelenggara negara. Parpol harus independen, steril dari 'kuman' penyengsaraan rakyat. Sumber dana parpol harus jelas, diatur, dibatasi dan diaudit. Idealnya, kalau saya simpati sama perjuangan partai, saya ihlas menyumbang dana untuk partai tersebut. Layaknya simpanan pokok dan wajib dalam koperasi, tak ada sumbangan sangat besar yang menciptakan oligarki politik. Akhirnya produk yang ditawarkan parpol adalah produk terbaik dengan integritas moral yang tinggi dan kapabilitas yang mumpuni, walau bukan saudagar. Ketiga, Penegakan hukum. Penyelewengan dalam penyelenggaraan negara harus ditindak tegas. Keempat, Kekuatan media massa. Pengelola negara bisa saja sewaktu-waktu melakukan kesalahan kebijakan. Rakyat baru bisa 'menghukum' di pemilu berikutnya. Media massa, dengan kejujurannya, mengingatkan penguasa dan membantu mencerdaskan bangsa.  Kelima, ........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar