Jumat, 29 Juli 2011

Istiqomah

"Istiqomah (konsistensi) lebih baik dari seribu karomah". Karomah, seperti Pak Guru bilang adalah kelebihan yang disematkan kepada kekasih-kekasih Allah, orang-orang terdekat seperti para wali. Hebat sekali kalau bisa istiqomah...
Tetapi... kalau saya lebih mementingkan pergi ngaji yang tiap malam jum'ah saya ikuti daripada mendatangi undangan tetangga, apakah ke-istqomahan ini benar seperti seharusnya? Juga rutin menyelenggarakan peringatan hari besar islam seperti natalan eh.. mauludan dan Isro' Mi'roj di setiap langgar dan masjid. (Catatan: Satu, sampai-sampai panitia perlu membuat stempel PHBI (Panitia Hari Besar Islam) sehingga harapannya tentu tiap tahun diselenggarakan acara-acara teresbut. Dua, coba hitung biaya penyelenggaraannya: satu masjid-musholla rata-rata dua juta rupiah untuk soundsystem, dekorasi, dan uang saku da'i. Satu desa bisa tiga musholla. Berapa untuk dua provinsi Jatim-Jateng. 50 Milyar setahun?? Wow!! kalau rata-rata 3 atau 4 juta, apalagi... Tiga, tampakkah outputnya? Apakah angka-angka kemiskinan menurun? Angka kekerasan? korupsi.... Kedewasaan berpikir dan bertindak bertambah? ataukah money politics di akar rumput makin masiv dan merajalela? ataukah hanya seremonial belaka?)
Rosululloh SAW pernah menjarangkan kebiasaan satu ibadah karena takut dikira WAJIB. Maukah kita, misalnya satu atau dua tahun saja absen? Syi'ar dalam bentuk lain, misalnya menguatkan ekonomi umat tanpa membebani. 50 M untuk penguatan modal. Hingga terwujud Islam sebagai agama cerdas, memanusiakan, menjunjung etos kerja, damai dan makmur. Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur. Bukan teroris yang sering mencap kafir. Bukan pula peminta-minta (teringat membangun masjid dengan sedekah jalanannya. Belakangan ada fatwa haram untuk meminta sumbangan di jalan-jalan).
Maka, Istiqomah lebih ke KEBULATAN TEKAD untuk SELALU bertindak dan mendorong kebenaran. Susah ataupun senang, karena inilah sebenar-benar jihad. Baik sebelum maupun setelah berkuasa (ingat: aktivis yang jadi pejabat korup). Saat tua ataupun muda (ingat: soekarno). Saat ada teman ataupun tidak (inspired: Abu Dzar Al Ghiffari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar