Minggu, 31 Juli 2011

Spirituality Yes! Religion?

Prof. Hendricks dan Dr. Ludeman : "Di pasar global nanti, Anda akan menemukan orang-orang suci, mistikus, atau sufi, justru di perusahaan-perusahaan besar, bukan di wihara, biara, kuil, gereja, atau masjid."
Kalimat diatas dinukil dari tulisan Hartono Harimurti di Suara Merdeka, 31 Juli 2011. Bagaimana bisa? Ada apa dengan masjid? Pemuka agama? Mungkinkah peran para da'i, ulama', kyai, ajengan dll. akan tergantikan, misalnya oleh Mario Teguh dan para motivator lainnya?
Pertama, Pesan-pesan yang disampaikan para da'i kurang membumi, terasa di awang-awang dan sangat jauh. Untuk mencapai kebahagiaan harus menunggu di akhirat, sehingga kurang pemahaman untuk mampu berbahagia (pencapaian surga di dunia), seperti Nabi yang berkata : Baitii Jannatii.
Kedua, Pendekatan hukuman dan ancaman lebih terdengar nyaring daripada ajaran cinta dan harapan. Seharusnya, tentu ada keseimbangan antara musa style gan Isa style. dengan begitu kepada Tuhan yang yang maha pengampun sekaligus maha pengadzab, kita harap-harap cemas. Ketiga, Berbeda dengan jaman dulu, kyai mampu berperan pemecah masalah-masalah umat, dari cara bercocok tanam, sebagai tabib, masalah modal, sampai mencarikan jodoh. Peran ini semakin menyusut digantikan institusi-institusi lain. Juga Ulama' semakin ewuh untuk menyuarakan kebenaran di depan penguasa seperti KH Wahab Hasbullah dan KH Bisryri Sansuri melawan Bung Karno. (seperti diceritakan Gus Dur) Keempat, Berpindah habitat sebagai politikus ataupun broker. Padahal saat ini situasi sangat tak menguntungkan. Money politics, kita tahu, semakin merajalela. Yang menyedihkan lagi, syahwat ini terbawa dalam institusi keagamaan. Untuk menjadi ketua sebuah ormas islam, misalnya, modal kharisma saja tidak cukup. Anda harus bisa mencukupi akomodasi, penginapan, uang saku dll.bagi pemilik suara... Kelima, Perilaku ulama' sebagai panutan. Di zaman dimana krisis teladan, orang mudah meniru sang idola. Artis, atlet atau apa saja.. Berpijak dari kasus 'Abdullah Gymnastiar alias AA' Gym, Ulama' mudah saja untuk ditinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar