Minggu, 07 Agustus 2011

Ilmukah?

Ingat cerita Gus Dur saat kuliah di Mesir? Lebih banyak waktunya dihabiskan di perpustakaan daripada di kelas, dan gedung bioskop. Dan dunia mengakui keakademisan, intelektualitas beliau, nihil embel-embel gelar kesarjanaan. Gus Dur yang substantif-esensial.
Nah, kawan kita yang akan pergi jauh, dengan kerinduan keluarga, menimba ilmu ke strata yang lebih tinggi ini perlu juga ditanya: "apa yang kau cari kawan?" Mengejar prestise, atau lebih keren lagi, menginspirasi anak-anakmu untuk sekolah yang tinggi?
Memang menuntut ilmu sampai mati, perintah Nabi. Tetap saja, luruskan niat. Innamal a'maalu binniyaat. Begitu nabi mengatakan pada sahabat-sahabatnya menjelang hijrah ke Madinah.
Dan menjadi ilmuwan tidak harus ke bangku kuliah. Banyak jalan menjadi berwawasan. Tapi mungkin ini yang harus dijalani. Karena waktu. Maka, pergilah. Walau sangat berat dengan keluargamu, dengan ocehan dan kekenesan si kecil.
Dan kata Cak Nur, ada dua kesabaran. Pertama sabar yang pasif menerima penderitaan, seperti saat ada bencana alam. Kedua, sabar yang aktif untuk menghadapi tantangan. seperti menuntut ilmu. Seperti yang didendangkan di madrasah dari syair-syair imriti: "Ala ala tanalul ilma illa bi sittatin......
Selamat jalan, kawan. Semoga kau temui apa yang kau cari... (Iwan Fals).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar