Rabu, 24 Agustus 2011

Cinta satu malam

“Setelah sekian hari saya bersama teman-teman berdemo, lelah rasanya. Apakah rezim penguasa akan segera turun sebagaimana tuntutan kami, ataukah dengan kekuasaan besarnya, mereka tetap bertahan.  Namun ketika saya dengar suara bang Iwan Fals dari sebuah radio, seketika menyulut kembali untuk tetap semangat...... (Wakil rakyat, seharusnya merakyat.. jangan tidur waktu sidang soal rakyat.. Wakil rakyat bukan paduan suara.. hanya tahu nyanyian lagu setuju...) Kami pun menduduki  gedung parlemen dan menguasainya.  Kamis, 21 Mei 1998, presiden tiga dasawarsa itupun rela lengser dengan ucapan yang selalu saya ingat: “tak jadi presiden tak pateken...” dan kami pun mencukur habis rambut kepala. Gundul... he..
Di Eropa, kisah reunifikasi Jerman tak mungkin dilepaskan dengan scorpion lewat wind of change. Tembok berlin pun runtuh. Lambang keangkuhan politik itu roboh setelah membantai sejumlah jiwa manusia. Sekitar  136 orang tercatat meninggal, (tetapi organisasi korban menyebutkan, jumlah orang yang tewas mencapai 700 jiwa, kompas.com). Setiap ada yang mau menyeberang dengan memanjatnya, senapan serdadu komunis pun menyalak. Dan saat ini, anda masih bisa membaca grafiti di sisa bangunan tembok yang sengaja dibiarkan sebagai pengingat sisi basyariah manusia. ”ist die fortsetzung des krieges mit anderen mitteln..”  atau ”politik merupakan kelanjutan perang dengan cara lain..”. (tapi jangan salah dengan politik, sebenarnya dia netral, artinya bisa mulia, bisa kotor berbau)
Cerita lain, komposisi mozart ataupun beethoven, menurut Gus Dur, mampu mengaktifkan hati dan pikiran menuju kedekatan dengan Robnya dan banyak saran bagi ibu-ibu hamil agar sering-sering memperdengarkan kepada janinnya dengan harapan bisa terangsang otaknya sehingga lebih pintar.
Dan  Rhoma Irama, sedikit banyak mempengaruhi banyak penggemarnya lewat lagu-lagu dakwahnya dan juga kritik sosialnya. Walaupun saat ini yang banyak dipopulerkan di daerah-daerah oleh grup musik lokal hanyalah lagu-lagu romantis pasaran antara pria-wanita.
Dan tentunya masih banyak lagi cerita tentang lagu, misalnya lagu-lagu perjuangan pembangkit semangat, pengiring kemerdekaan negeri.
Tapi, sayup-sayup saya dengar suara anak-anak kecil sedang riang berdendang: “Cinta satu malam......... oh, indahnya...” Nah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar